Nanti Kita Cerita Bahwa Hidup Tak Selalu Bahagia. Mwehehe




 pict: google


Terasa sudah lama sekali tidak ada tulisan di blog ini.
Yah, karena satu dan lain hal tentunya jadi penyebab.

Kali ini, aku ingin sedikit bercerita tentang sebuah karya yang lagi-lagi membuatku kagum. Seorang seniman memang luar biasa.

Malam ini, hanya ditemani deru kipas dan lagu dari Girls Generation, aku mulai kembali menulis.
Aku ingin berterimakasih kepada semua seniman yang tidak pernah menyerah dengan karyanya.

Contohnya, film ini. Sebuah film yang sedang tayang. Sebuah film dengan judul "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini". Aku bukan ingin mereview, hanya ingin menyampaikan kesan setelah hampir 2,5 jam duduk termenung.

Film yang menceritakan tentang sebuah keluarga yang tampak sempurna di kulitnya, tapi menyimpan luka di dalamnya. Film yang menggambarkan setiap tokohnya dengan apik, sehingga penonton bisa berkata, " Oh, aku pernah mengalaminya." NKCTHI tergolong film dengan genre yang sudah umum di Indonesia, namun pengemasan masalah yang tentu membedakannya.

Selama menonton, aku menemukan sesuatu. Angkasa, sosok anak pertama. Kakak yang harus dituntut selalu ada untuk adik-adiknya. Hal ini berlangsung hingga dewasa. Angkasa kecil dipaksa menanggung sesuatu yang seharusnya tak ia hadapi. Terkadang kepentingannya sendiri harus dijadikan nomor kesekian. Yang utama dan pertama, ya adiknya. Angkasa adalah lambang perlindungan.
Aurora, sosok anak tengah. Sosok yang memendam semuanya sendiri. Sosok mandiri yang sebenarnya masih membutuhkan perhatian orangtua. Ia harus menerima kenyataan tak lagi jadi yang terkecil ketika adiknya lahir. Sosok yang jujur membuatku kagum karena melambangkan kekuatan.
Awan, sosok anak terakhir. Anak bontot. Anak yang selalu dikhawatirkan orangtuanya. Awan sendiri mengatakan bahwa ia tidak pernah memilih. Semua sudah ditentukan untuk hidupnya. Seorang anak yang tak diberi kesempatan membuat pilihan. Awan seakan melambangkan kerapuhan, namun bukankah setiap manusia memiliki titik keberanian?

Ayah, menjadi sosok yang seakan tahu segalanya. Tahu yang terbaik untuk keluarganya. Sosok yang tidak pernah mau memperlihatkan luka di keluarganya. Bukankah kita keluarga? Keluarga adalah tempat berbagi luka dan bahagia.Sosok ayah mungkin lupa bahwa ia juga manusia biasa. Ia tidak mungkin bisa selalu memberikan kebahagiaan dalam keluarga, karena hidup tak selalu berputar pada bahagia. Tapi ayah, akan selalu jadi orang yang mencintai keluarganya

Ah, mungkin terlalu panjang. Tapi aku ingin mengatakan, bahwa kali ini aku menonton film yang memuaskan.

Terimakasih Angkasa, Aurora, dan Awan, sudah mengajarkan si anak tunggal ini bagaimana rasanya jadi anak pertama, tengah, dan bungsu.

Nanti, kita cerita tentang hari ini..
Esok kita akan buat yang lebih baik lagi.

Cry cry cry....


Komentar

  1. In this manner my associate Wesley Virgin's autobiography starts in this SHOCKING and controversial VIDEO.

    Wesley was in the military-and soon after leaving-he discovered hidden, "self mind control" secrets that the government and others used to get whatever they want.

    These are the same secrets lots of celebrities (especially those who "became famous out of nowhere") and the greatest business people used to become wealthy and successful.

    You probably know that you use only 10% of your brain.

    Really, that's because the majority of your BRAINPOWER is UNCONSCIOUS.

    Maybe that thought has even taken place INSIDE your very own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head about 7 years back, while driving an unregistered, beat-up garbage bucket of a car without a license and in his bank account.

    "I'm so fed up with living paycheck to paycheck! When will I become successful?"

    You've taken part in those conversations, right?

    Your own success story is waiting to start. All you need is to believe in YOURSELF.

    CLICK HERE To Find Out How To Become A MILLIONAIRE

    BalasHapus

Posting Komentar