sumber gambar: Google
Tentang
DILAN
Jangan
rindu. Berat..
Kamu
nggak akan kuat..
Biar
aku saja
Kalimat
yang sederhana, namun mampu membuat hampir seluruh penonton berteriak. Bapeer!! Dilan sudah seminggu lebih
hadir menemani jiwa-jiwa muda dengan ceritanya yang sudah terkenal. Pada dasarnya,
kisah cinta Dilan dan Milea ini sama dengan kisah cinta anak SMA yang begitu
menggebu. Namun, pasti ada yang membedakan. Tentu itu adalah Dilan. Hanya Dilan
yang memberikan buku TTS yang sudah diisi pada saat cewek yang disukainya berulangtahun.
Memang tidak biasa dan anehnya Milea suka. Hanya Dilan yang punya ide
menitipkan coklat pada tukang antar koran. Hanya Dilan yang mampu mengatakan
bahwa ia tak percaya diri pada cewek yang dicintainya. Hanya Dilan.
Awal mengenal Dilan adalah pada saat
membaca quote di atas. Kemudian
novelnya yang berada di rak best seller
minta untuk dibeli. Membaca Dilan seolah menciptakan imajinasi seorang cowok
santai, penyayang, dan romantis. Tapi Dilan juga penurut, apalagi pada Milea. Membaca
Dilan seolah memberikan anggapan bahwa cowok memang harus seperti itu. Tidak mudah
ditebak, tidak biasa, out of the box.
Dilan bukan sosok sempurna karena ia juga manusia biasa. Dilan juga bukan
manusia tanpa dosa. Ia hanya tahu dulu ada sosok Milea yang sangat dicintainya
pada saat SMA. Membaca Dilan berulang-ulang masih saja timbul pertanyaan yang
sama. Memang ada cowok seperti Dilan???
Entah sampai kapan fenomena Dilan
ini akan berlanjut. Yang jelas, sosok Dilan yang digambarkan Pidi Baiq dalam
novelnya begitu nyata. Faktanya pula mampu menyihir penonton dari segala usia. Memang
sesuai perkiraan, ketika datang ke bioskop lebih banyak anak abege (SMP &
SMA) yang menonton. Tapi, ternyata ada pula sepasang suami isteri yang membawa
anak mereka. Wow!! Bukan satu, tapi lebih. Yang pasti, mereka tidak mengajak
anak-anak agar menyontoh Dilan dalam tawuran. Namun, agar mereka menyontoh
bahwa senakal-nakalnya seorang panglima tempur, ia harus mengerti agama dan
menghormati serta menghargai orang lain. Terlepas ada atau tidak sosok Dilan di
dunia nyata, aku (sebagai penonton) tidak perduli.
Meskipun pada akhirnya nanti Dilan
dan Milea tidak bersama (yang sudah baca semua novelnya pasti tahu), itu akan
menjadi kenangan indah keduanya. Bahwa ada sepasang anak SMA yang saling
menyukai dengan cara mereka sendiri, tidak terpengaruh trend yang ada. Sepasang anak yang hanya tahu bahwa aku
mencintainya dan tak akan membiarkan salah satu dari mereka rusak atau terluka.
Kembali lagi bahwa jodoh ada di tangan Tuhan. Dilan memang sudah mengikrarkan
cintanya pada Milea bahkan dengan materai hitam di atas putih, namun mereka
tidak berjodoh.
Dilan..
Aku harap kamu bilang jika sudah
tidak kuat untuk merindu, karena Milea pasti siap membantumu bagaimana
mengatasi rindu itu. Dilan, berhentilah tidak percaya diri saat cemburu, karena
meskipun bukan Milea lagi, pasti ada yang akan membuatmu kembali percaya diri.
Dilan..
Jangan
berubah sedikitpun karena kamu spesies langka yang mungkin hanya ada 1000 tahun
sekali. Hahahaha!!!!!
Komentar
Posting Komentar