Sudut mana yang paling
cocok untuk orang terbuang?
Apakah pinggir? Ataukah
tengah?? Ataukah justru tidak ada tempat untuk orang itu karena ia terbuang?
Yang jelas bukan tengah. Tengah bukan sudut, namun pusat yang akan selalu
diperhatikan. Jadi di pinggir? Tidak juga! Semua itu bergantung pada “manusia”
lain yang memandangmu. Bisa saja kamu di pinggir, namun kamu adalah pusat dari
segala kemunafikan melebihi tengah.
Sebenarnya tak masalah
kamu ada dimana. Memang, sebagian orang selalu ingin menjadi pusat, tapi
janganlah berlebihan. Hidup di negara yang sangat menjunjung “gotong royong”
memang susah. Semua harus sama rata. Jika tidak, semua akan kacau. Media sosial
pasti yang akan jadi perantara. Curhat sana, curhat sini. Sindir sana, sindir
sini. Sok cuek dan gak peka seperti tak terjadi apa-apa. Apakah justru merasa
bersalah?? Ataukah malah yang marah?
Yang terpenting punyailah
hati yang luas. Hati yang bisa menampung semua yang kamu rasakan sehingga tak
aka nada yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana curhat ketika dirinya
berada di sudut orang terbuang.
Komentar
Posting Komentar