Puisi



TETES GAIRAH

Menyibak surya itu dengan lumuran darah..
Bermandikan tetes gairah yang tak tentu arah..
Dia menunggumu disini…
Dengan pecut yang setia di tangan kiri
                Lalu, kemanakah tangan kanannya???
                Tangan kanannya masih sibuk  menimbang sekeping atau dua keping lagi..
                Tangan kanannya masih asyik merogoh kepingan dan menaruhnya di laci..
                Lalu laci itu dia tutup rapat dengan kunci..
Inikah yang selalu terjadi..
Saat tetes gairah yang tak tentu arah itu pergi..
Hanya sebuah harapan yang berada disisi
Tanpa kepingan di laci..
Hanya sisa mulut manis yang menemani..
                “Aku butuh tangan kananmu,,” kata sang pemilik tetes gairah
                Tetapi dia hanya memandangmu dari atas ke bawah..
                Sekali lagi, kini mata dan dadamu ikut membuncah..
                Dan sekali lagi dia hanya menatapmu dengan gagah…
Kau butuh tetes gairahku..
Aku butuh tangan kananmu menyentuhku..
Kenapa kita tak merapat??
Kau dapat, aku juga dapat

JEMBER, 22 September 2014

Komentar